Kamis, 05 November 2009

KEHIDUPAN LUAR ANGKASA

Kawah tabrakan benda luar angkasa di Bumi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari


 


 

Kawah tabrakan di bulan


 


 

Kawah tabrakan di Arizona

Kawah tabrakan adalah struktur geologi yang terbentuk ketika meteor besar, asteroid atau komet menabrak planet atau satelit alaminya. Tata surya telah dibombardir dengan meteor sepanjang masa. Permukaan bulan, Mars, dan Merkurius, yang proses-proses geologinya sudah berhenti jutaan tahun lalu, penuh dengan bekas tabrakan ini. Bumi mengalami tabrakan lebih hebat dan sering daripada bulan tetapi kawah-kawah tersebut secara terus-menerus terkikis oleh erosi, perubahan struktur bumi, aktivitas gunung berapi dan aktivitas tektonik. Ada sekitar 120 kawah tabrakan benda luar angkasa di bumi yang telah diketahui. Sebagian besar berada di Amerika Utara, Eropa, dan Australia karena di sana sebagian besar pengamatan dilakukan. Pesawat luar angkasa yang mengorbit bumi telah membantu mengidentifikasi struktur di tempat-tempat yang sulit untuk didatangi.

Kawah meteor di Arizona (juga dikenal dengan Barringten Crater) adalah kawah tabrakan benda luar angkasa yang pertama kali diidentifikasi. Kawah ini pertama kali ditemukan pada tahun 1920 yang menemukan bagian-bagian dari meteor penabrak di dalam kawah tersebut. Beberapa kawah yang relatif kecil juga ditemukan memiliki bagian-bagian pecahan benda penabraknya.

TAMU DARI LUAR ANGKASA.

Bumi sejak zaman dahulu sering didatangi tamu dari luar angkasa. Baik yang hanya melintas, atau mendarat di permukaan Bumi. Bahkan tamu-tamu itulah yang diduga memicu munculnya kehidupan serta menciptakan ekosistem yang mampu menopang kehidupan hingga kini. Yang kita bicarakan disini bukan makhluk luar angkasa yang turun dari piring terbang atau UFO, melainkan benda langit yang bernama asteroid, meteorit arau komet. Benda-benda langit itulah yang diyakini menciptakan ekosistem di Bumi.

Ribuan meteorit menghujani bumi setiap tahunnya. Hanya saja karena ukurannya amat kecil, meteorit ini sudah hancur terbakar ketika memasuki atmosfir. Sebagian diantaranya mungkin masih tersisa dan jatuh ke Bumi berupa bola berapi. Berita terakhir yang membuat masyarakat panik adalah laporan dari perhimpunan astronomi internasional- IAU, yang mengatakan ada kemungkinan pada tahun 2028, sebuah asteroid besar akan menabrak Bumi.

Laporan IAU tsb, segera menimbulkan kepanikan penduduk di berbagai negara. Sehari kemudian para pakar dari laboratorium propulsi jet -JPL di California membantah laporan tsb. Berdasarkan analisis foto astronomi diperoleh data, bahwa asteroid besar yang diberinama XF 11 itu hanya akan melintasi Bumi pada jarak sekitar 960.000 kilometer. Sebagai perbandingan, jarak antara Bumi dengan Bulan adalah sekitar 380.000 kilometer. Tetapi para ahli astronomi menyebutkan, ancaman terkena jatuhan benda langit semacam itu amat sulit diramalkan. 1. Diakui, selama ini pengamatan dan data mengenai ancaman jatuhnya asteroid, meteorit dan komet ke Bumi, amatlah terbatas. Pada tahun 1995 AS memprakarsai program pengamatan asteroid dekat Bumi-NEAT. Sampai saat ini, program tsb sudah berhasil melacak dan mendata lebih dari 6.000 asteroid baru, 15 diantarnya digolongkan amat dekat dengan Bumi dan 4 diantaranya dikategorikan amat berbahaya.

Apa bahayanya jika sebuah asteroid atau meteorit jatuh ke Bumi ?. Film Deep Impact mungkin mampu menggambarkan betapa dahsyatnya bencana yang ditimbulkan. Atau kejadian nyata pada tanggal 30 Juni tahun 1908, ketika sebuah meteorit berdiameter hanya 60 meter, meledak di ketinggian 15 kilometer di atas hutan di kawasan Tunguska Siberia. Dalam radius 60 kilometer rumah-rumah seolah diguncang gempa hebat. Dan pada radius sekitar 20 kilometer dari pusat ledakan, hutan terbakar dan porak peranda. Atau terciptanya kawah meteorit berdiameter satu kilometer di Arizona AS, yang merupakan dampak dari jatuhnya sebuah meteorit besi berdiameter 100 meter pada 20.000 tahun lalu.

Sejauh ini para ahli juga memperkirakan, musnahnya dinosaurus 65 juta tahun lalu, adalah akibat jatuhnya sebuah asteroid berdiameter 10 kilometer ke semenanjung Yucatan di Mexiko. Dahulu dampaknya tidak mengancam manusia. Karena ketika dinosaurus musnah, manusia samasekali belum ada di Bumi. Sementara 20.000 tahun lalu Arizona adalah kawasan kosong yang tidak dihuni manusia.

Bila perhitungan para ahli meleset, dan asteroid XF 11 yang berdiameter 1,6 kilometer benar-benar jatuh ke Bumi maka bencana besar dalam sekejap akan memusnahkan ratusan juta manusia. Energi ledakan yang dilepaskannya diperhitungkan setara dengan 20 juta kali energi bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima. Impak tabrakan akan menyebabkan letusan gunung api, memicu tsunami serta membuat Bumi gelap gulita. Dalam waktu sekejap, umat manusia akan merasa kembali ke zaman batu.

Masalahnya kini adalah, bagaimana meramalkan akan jatuhnya benda langit itu ke Bumi. Mengapa tiba-tiba benda langit itu menyimpang dari jalurnya. Serta bagaimana mencegah agar bencana besar tidak menimpa umat manusia. Untuk itu berbagai program angkasa luar, kini juga dikaitkan dengan pengamatan benda langit dekat Bumi. Berbagai data mengenai perubahan perilak


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar