Rabu, 20 Januari 2010

TrEnZ MoDe 2010



PERHELATAN Fashion Tendance 2010 baru saja digelar pada Sabtu, (7/11). Acara yang melibatkan 14 perancang Yogyakarta ini memberikan pilihan busana yang bisa dikenakan masyarakat di Tanah Air, khususnya Yogyakarta.

Adalah Ninik Darmawan, Dewi Syifa, Dina Isfandiary, Alma Riva, Mia Kurniasih (Mia Ridwan), Dandy T Hidayat, Indraty Setyawan dan Wiwin Fitriana. Selain mereka ada juga Kristiana Noviantari, Lia Mustafa, Amin Hendra Wijaya, Nita Azhar, Michael, dan Afif Syakur yang memperkenalkan ekspresi serta prediksi tren 2010.

"Ajang ini merupakan media untuk berekspresi dan berimprovisasi dari desainer APPMI Yogyakarta. Melalui ajang ini, kami pun bisa membantu memberikan masukan informasi kepada masyarakat Yogyakarta cara berbusana yang baik dan mengikuti perkembangan tren mode terkini," tutur Lia Mustafa, Ketua Panitia Fashion Tendance 2010 APPMI Yogyakarta kepada okezone.

Desainer Taruna K Kusmayadi kepada okezone mengatakan, tujuan diadakannya Fashion Tendance 2010 sebagai perkawinan antara fesyen dan tren mendatang.

"Jogja Fashion Tendance adalah hasil dari masing-masing perancang menginterpretasikan fashion trend 2010. Orientasi pasar dikawinkan dengan tren 2010," ungkap pengasuh konsultan fesyen di okezone.com saat ditemui di The Phoenix Hotel, Yogyakarta, Sabtu (7/11/2009).

Berbeda dengan penyelenggaraan Fashion Tendance 2009, tahun ini APPMI Yogyakarta mengusung tema acara "Beyond Time". Artinya, masing-masing perancang bebas mengesksplorasi ide untuk dituangkan dalam rancangan busana yang menarik dan layak pakai.

Dalam Fashion Tendance 2010, tema kerusakan alam dan bencana alam yang hampir terus menerus melanda Tanah Air memberikan inspirasi bagi Ninik Darmawan menuangkan karya-karyanya yang bernuansa alam.

"Rancangan ini merespon global warming. Saya memiliki mimpi, kita masuk ke dalam eco fashion. Tadinya saya berpikir yang disebut eco fashion adalah material berasal dari alam, tapi ternyata prosesnya juga harus ramah lingkungan. Ini sebagai satu ajakan untuk kembali ke alam," kata Ninik.

Dengan nuansa alam, tak heran bila pemakaian warna-warna alam mewarnai seluruh rancangannya.

"Warna-warna yang digunakan menggambarkan suatu harapan," tandasnya.

Jika Ninik menampilkan tema alam, Dandy T Hidayat mengambil tema New Line Oriental. Gaya busana oriental berasimilasi dengan kultur global, menembus batas dunia yang memberikan penampilan internasional.

"Saya berusaha untuk mencoba mengeksplor desain saya. Bagaimana membawa oriental bisa terlihat internasional yang tembus batas dan waktu," papar Dandy.

Tema cross culture dengan gaya universal, full colour menjadi inspirasi Nita Azhar. Kendati tetap memakai batik, untuk mewujudkan tema yang dipilih, Nita pun banyak memakai bahan woven dan silk dengan aksesori metal.

"Sedikit berbeda dengan rancangan-rancangan yang sudah ada, kali ini saya ingin sedikit berubah. Supaya melihat dunia juga berbeda, berwarna-warni. Tapi saya tetap konsisten dengan etnik batik," jelas Nita.

Sementara itu, dengan gaya funky dan chic, Alma Riva mengangkat tema "Chic to Chic" yang memiliki arti cantik untuk cantik.

"Tampil cantik untuk bisa lebih cantik lagi," ucap Alma.

Rancangan yang ditampilkan dalam Fashion Tendance 2010, Alma lebih menonjolkan warna hitam.

"Inspirasi saya memang warna hitam. Dalam karya saya, hitam bisa menjadi tampilan yang elegan. Baju cocktail dengan gaya funky dan berkesan anak muda," tukasnya.

Untuk mendesain rancangannya, Alma memakai satin, katun, tule, rajut, dan sifon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar